“Tidak, aku sama sekali tidak menyesali keberadaan ku di pulau ini. Karena di sini lah aku menemukan mutiara-mutiara yang tertutup lumpur itu. Murid-muridku yang cemerlang. sayang kecemerlangan mereka tertutup kelabunya nasib. Namun aku menemukannya, berusaha memolesnya sehingga mereka tau mereka punya sesuatu untuk mereka asah dan banggakan,”
Berbadan kecil, kulitnya hitam dan rambut yang kemerahan akibat sengatan matahari pantai. Leher dan telinganya penuh daki yang sudah mengerak, dia adalah Alex Lintoho, bila sebelumnya kawan sudah akrab dengan Aldini di tulisan sebelumnya, Alex adalah teman sekelas Aldini di kelas 6 di SD GMIST Yobel Lamanggo.
Seperti halnya anak-anak lainnya, kesan pertama melihat Alex tidak ada yang istimewa. Hal berbeda bila kita memandang wajahnya lebih jauh, kita akan melihat kedalaman matanya yang berkilat seolah memancarakan kecerdasan. Bukan kecerdasan matematika atau sains dan semacamnya, tapi ini adalah kecerdasan yang lain. Tuhan menganugerahkan tangan kidal yang hebat pada Alex, ia mampu menggambar dengan sangat baik. Jika ia sudah melihat suatu objek, dia akan menggambarnya dengan sangat akurat. Apa ini berhubungan dengan sorot mata yang aku anggap berbeda itu, entahlah.
Buku pelajarannya penuh dengan gambar-gambar hasil coretan tangannya. Hal itu yang membuat aku tak ragu memilihnya mewakili sekolah dalam lomba menggambar tingkat kecamatan dalam rangka memperingati hati pendidikan Nasional pada 2 Mei 2014 lalu. Pemberitahuan mendadak perihal lomba ini membuat kami tak memiliki waktu banyak untuk melakukan persiapan. Namun bakat dan talentalah yang mengambil alih semua.
Berbekal pensil dan satu pak pensil warna yang dulu sempat ku beli di kota, Alex maju berlomba. Tangan kirinya dengan lincah menggambar bentuk-bentuk indah. Dalam setiap goresannya, ia seolah menceritakan detail mengenai latihan upcara yang digelar di sekolah.
Setelah melalui proses penjurian yang ketat, Alex menang. Dia berhasil menyabet juara satu lomba menggambar se kecamatan Biaro. Prestasi membanggakan yang membuat harum nama sekolah kami, SD GMIST Yobel Lamanggo. Dibalik prestasi gemilang Alex tersebut, ternyata ada kisah pilu, Alex berniat tidak melanjutkan sekolah, himpitan ekonomi tidak memberinya celah untuk melanjutkan pendidikan.
Alex Lintoho, muridku yang berbakat adalah seorang yatim piatu. Ayah ibunya sudah meninggal dalam kecelakaan laut. Tubuh mereka hilang, tak dapat ditemukan kala berlayar malam-malam mencari ikan. Suatu hal yang biasa terjadi di lingkungan pesisir. Selama ini, Alex tinggal dengan nenek satu-satunya yang sudah tua. Mereka hidup bersama menopang satu sama lain. Nenek Alex tak punya mata pencaharian lain selain berkebun. Keadaan inilah yang membuat Alex harus membantu neneknya di kebun setiap pulang sekolah. Mereka bertanam ubi dan kelapa.
Niat Alex tidak melanjutkan sekolah aku temukan dalam suatu tugas tentang apa yang akan dilakukan setelah lulus SD. Dalam tulisannya Alex akan membantu neneknya, berjuang bertahan hidup dengan berkebun, itulah Alex. Aku tak tahu bagaimana nasib akan menuntunnya. Namun aku yakin. Keterampilan tangan kirinya dalam menggambar suatu saat akan membawanya mengubah nasib.
May 6, 2014 at 7:57 am
Terharu, semoga segera ada tindak lanjut dari diknas, bukankah tugas kita adalah membantu sesama terlebih bagi yang berwenang
May 10, 2014 at 7:29 am
AMin…
May 6, 2014 at 8:23 am
Saya alumni SM3T nyesel gak buat tulisan seperti ini, tapi dulu memang gak ada sinyal sih, salut! harusnya dikti ngasih penghargaan nih, terlepas makna dari tiap-tiap tulisan, buat kayak gini emang harus di apresiasi siiiih
May 10, 2014 at 7:28 am
Hehehe terimakasih banyak
May 7, 2014 at 3:52 am
Sejak awal mengikuti perkembangan blog ini, baru komen kali ini, dan ini adalah yang paling menggetarkan hati
May 10, 2014 at 7:28 am
Iya? semoga lekas ada solusi untuk alex
May 7, 2014 at 3:57 am
Kalau misal cerita-cerita dalam blog ini dibuat buku, akan lebih bermakna sekali, didistribusikan ke sekolah-sekolah tertinggal, menebarkan semangat pada mereka, karena tidak semua daerah ada jaringan internet
May 10, 2014 at 7:28 am
Saya tersanjung, pasti akan sangat bermanfaat
May 7, 2014 at 3:58 am
Jangan hanya bisa berharap, tulisan ini semoga bisa mengetuk pihak-pihak terkait, GOD BLESS U Bu Guru!
May 10, 2014 at 7:27 am
AMin, terimakasih…
May 7, 2014 at 3:59 am
Bakat dan nasib, keduanya saling berkaitan, setidaknya anda sudah berusaha membantu melalui tulisan ini, salut
May 10, 2014 at 7:27 am
Amin, terimakasih….
May 7, 2014 at 4:05 am
Blog ini menjadi rujukan kisah-kisah inspiratif bagi seorang guru, inilah pengabdian, menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dicerna, ada kalanya sisi bathin manusia harus disentuh, harus! Tuhan bersama anda
May 10, 2014 at 7:26 am
Terimakasih, Insyaallah saya akan tetap menulis
May 7, 2014 at 4:13 am
Sumpah, saya akan pilih calon presiden yang baca blog ini terus membantu Alex!
May 10, 2014 at 7:26 am
Hehehehe semoga yaaaa, bersyukur kalau ada
May 7, 2014 at 4:17 am
Ayooooo bangkit Alex! *Terharuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
May 7, 2014 at 5:58 am
Trenyuh, kapan-kapan posting juga suka dukanya ngelola blog ini, pasti seru, ini hebat!
May 10, 2014 at 7:18 am
Hehehe iya, suka dan duka itu pasti ada, terimakasih
May 7, 2014 at 6:53 am
mari berdoa untuk Alex, agar segera ada solusi
May 10, 2014 at 7:18 am
Amin, semoga
May 7, 2014 at 6:55 am
Ya Allah…..
May 7, 2014 at 9:39 am
Blognya mantapbs…
Lebih kreatif daripada guru kreatif…
May 10, 2014 at 7:19 am
Terimakasih, ini juga masih mencoba dan terus mencoba, intinya adalah pesan yg tersampaikan
May 7, 2014 at 10:43 am
Jangan menyerah Alex. Kamu harus tetap belajar.
May 10, 2014 at 7:20 am
Terimakasih, Alex harus tetap semangat
May 8, 2014 at 3:18 am
Ayo Alex! Kamu Bisa!
May 10, 2014 at 7:20 am
Terimakasih, Alex pasti bisa
May 8, 2014 at 3:24 am
Setahu saya disana itu susah sinyal, tapi kok bisa nge-blog? pasti ada kisah menarik dibalik ini, semangat bu guru!
May 10, 2014 at 7:20 am
Hehehe iya, menarik bgt dibalik ini, terimakasih semangatnya
May 8, 2014 at 3:33 am
Ada satu sisi dari hakekat seorang guru yang kadang terlupakan, terlalu fokus pada pakem, yakni KREATIVITAS, tapi anda mengelolanya dengan baik, salut blognya dan perjuangan anda, untuk Alex kamu harus tetap optimis, buat bangga nenekmu!
May 10, 2014 at 7:21 am
Terimakasih, saya hanya memanfaatkan media untuk berbagi pengalaman, bersyukur kalau membawa perubahan 🙂
May 8, 2014 at 3:35 am
Salut, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi lebih miris lagi kalau kita tidak tahu kalau ada mereka yang terhimpit nasib, saya setuju kalau ada gerakan yang mendukung ALex atau mungkin dinas terkait
May 10, 2014 at 7:21 am
Amin… Semoga ada solusi
May 8, 2014 at 3:38 am
Membaca ini, rasanya sekolah mewah dengan gedung tinggi tak ada artinya
May 10, 2014 at 7:22 am
Nurani terkadang lebih berarti dari apapun, terimakasih…
May 8, 2014 at 3:43 am
Sudah saatnya blog ini mendapatkan sponsor, kisah-kisahnya inspiratif, tapi saya yakin itu bukan tujuan diciptakannya blog ini oleh bu guru, tapi lebih pada menyentuh sisi bathin manusia dengan keikhlasan, Ayoo semangat!
May 10, 2014 at 7:23 am
Sponsor? hehe terlalu jauh bicara soal itu, Ya, semua karena keikhlasan dan naluri untuk berbagi, amin, terimakasih
May 8, 2014 at 3:45 am
Setiap masalah selalu ada jalan keluarnya, tulisan ini mungkin bisa jadi jalan keluar, anda hebat!
May 10, 2014 at 7:23 am
Amin, terimakasih banyak
May 10, 2014 at 12:09 am
Terus motivasi alex! Pasti ada jalan
May 10, 2014 at 7:23 am
Amin…
May 10, 2014 at 1:16 am
Inilah hakekat sm3t, lebih dari sekedar pengalaman untuk diamalkan, tapi juga pengalaman untuk dibagikan dan Insyaallah membawa perubahan, salam
May 10, 2014 at 7:23 am
Terimakasih banyak, semoga sesuai harapan kita semua
May 10, 2014 at 1:19 am
Kalau pulang, boleh nih jadi pembicara? ceritakan pengalaman dan soal penulisan blog ini
May 10, 2014 at 7:24 am
Hehe beneran? boleh deh 🙂
May 10, 2014 at 6:43 am
Teruslah menulis, masa cuma ini? pasti ada yang lebih seru, gali terus Bu Guru! selama anda masih ada di sana
May 10, 2014 at 7:24 am
Tunggu, ada banyak lagi
May 10, 2014 at 6:47 am
Kalau saja sebelum berangkat guru-guru sm3t disarankan untuk menuliskan pengalamannya di blog, mungkin banyak cerita seru yang dituangkan, anda mengawalinya dengan baik, salut!
May 10, 2014 at 7:25 am
Ide bagus, terimakasih, tapi namanya daerah tertinggal pasti terkendala sinyal, Alhamdulillah di sini meski sulit tapi masih bisa
May 10, 2014 at 6:49 am
Bagaimana bisa menulis blog? dulu saya pernah kesana sinyalnya sms atau telepon saja minta ampun sulitnya, malah pernah berminggu-minggu gak ada sinyal, anda beruntung
May 10, 2014 at 7:25 am
Hehehe terimakasih, nanti akan saya ceritakan gmn blog ini tercipta 🙂
May 10, 2014 at 6:51 am
Benang merah yang harus diambil dari tulisan anda adalah jangan pernah lelah memotivasi alex, buka wawasan seluasnya, neneknya akan lebih bangga kalau dia sekolah tapi tetap bisa menjaganya, salam
May 10, 2014 at 7:26 am
Amin, ya, kami tetap akan memotivasi alex
May 10, 2014 at 7:19 am
Iya, terimakasih…
May 11, 2014 at 9:31 am
Tetaplah berada di jalur kreatifitas nan berbudi seperti ini
May 11, 2014 at 10:53 am
Tiap kali melihat blog para guru, saya bosan dengan penulisan yang lebih ke sisi akademis, tentang pelajaran, tentang rumus-rumus, tapi anda dengan sempurna menyentuh sisi bathin pembaca dengan realitas sosial semacam ini, gaya menulis anda menarik! terus berjuang!
May 12, 2014 at 1:20 am
Pasti ada jalan untuk Alex, tetap tegar lex!
May 12, 2014 at 1:32 am
Kegunaan teknologi harusnya seperti ini, turut berbagi rasa, kesadaran, instropeksi dan semoga ada perubahan, maju terus nak!
May 12, 2014 at 1:34 am
Saya banyak bercermin dari blog anda, saya terinspirasi untuk membuat blog pribadi, karena pengalaman itu terlalu sayang untuk disimpan sendiri
May 12, 2014 at 1:35 am
Hai, Tumpang juga? salam kenal, kebanggaan tersendiri jadi orang tumpang
July 21, 2014 at 8:25 am
baru baca…. terharu banget
sukses selalu buat Alex
dan bu guru 🙂